Sabtu, 30 Juni 2018

Gara-gara Thinking Out Loud, Ed Sheeran Dituntut Rp 1,4 T










Jakarta -

Ed Sheeran kembali menghadapi tudingan tindak plagiarisme. Kali ini, Ed Sheeran dituntut US$ 100 juta karena lagu Thinking Out Loud, salah satu lagunya yang ngehits beberapa waktu lalu dan memenangkan Grammy Awards 2016.

Penuntut Ed Sheraan kali ini adalah keluarga musisi legendaris Marvin Gaye. Menurut mereka, lagu Thinking Out Loud merupakan jiplakan dari lagu Marvin Gaya, Let's Get It On yang dirilis tahun 1973.

Tuntutan dari keluarga Marvin Gaye itu diajukan melalui pihak pengelolaan aset pada 28 Juni 2018.


Baca juga: Duh! Ed Sheeran 2 Kali Hentikan Konser karena Kebelet


Ini merupakan tuntutan kedua untuk lagu Thinking Out Loud. Sebelumnya, Ed Sheeran juga telah dituntut oleh ahli waris Edward Tonsen, Jr yang merupakan co-writer Let's Get It On.

Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak Ed Sheeran maupun Warner Music selaku label yang menaungi Ed Sheeran.

Sebelumnya Ed Sheeran juga pernah dituntut karena plagiarisme untuk lagunya Photograph. Lagu itu dituding hasil jiplakan dari lagu Amazing milik pemenang X-Factor Inggris Matt Cardle.

Dua penulis lagu tersebut, Marting Harrington dan Thomas Leonard menuntut Ed Sheeran. Untuk kasus ini, Ed Sheeran sepakat membayar US$ 20 juta.

Buah Manis bagi Komentator Cilik MotoGP Asal NTT







Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba alias Dady Sopbaba, bocah asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meniru gaya komentator MotoGP, akan diundang ke Inggris. Dady diundang langsung oleh mantan komentator MotoGP untuk Dorna Sports, Nick Harris.

"Nick Harris mau ketemu Dady, jadi nanti berangkat ke Inggris tanggal 22 Agustus 2018 mendatang. Nanti yang dampingi Dady adik saya yang bernama Yuni Masiweni,"ucap ibu kandung Dady, Diana Masiweni kepada Liputan6.com, Selasa, 26 Juni 2018.

Menurut Diana, anaknya menerima undangan dari Nick Harris melalui pengelola program sebuah acara talkshow di stasiun swasta di Indonesia. Diana mengatakan pihak televisi menghubungi dia dan suaminya, Andi Sopbaba, sejak 8 Mei 2018 lalu setelah pernah diundang ke sana.


Nanti tiket dan akomodasi ke Inggris ditanggung oleh Dorna Sport dengan satu orang pendamping. Saat ini, lanjut Diana, pihaknya sedang menyiapkan paspor Dady di Imigrasi Kupang.

"Kami juga tidak menyangka akan diundang ke Inggris. Kami hanya bisa bersyukur saja. Terima kasih untuk teman-teman wartawan yang juga sangat berperan untuk posisinya Dady sekarang," ucapnya.

Sebelumnya, Dady, bocah kelahiran Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 21 Mei 2009 itu mencoba meniru gaya Nick Harris, sang komentator MotoGP untuk Dorna Sports. Gaya Daddy menuai pujian karena bisa mengimbangi aksi Nick Harris.




Curi Perhatian MotoGP


Harris selama ini dikenal sebagai komentator kenamaan MotoGP. Suara khasnya selalu menemani pecinta MotoGP saat menyaksikan siaran langsung melalui layar televisi.

Aksi Harris saat memandu siaran langsung MotoGP ini ditiru oleh Rivaldi. Sembari duduk diatas sepeda motor, Rivaldi percaya diri meniru Harris meski dengan bahasa Inggris pas-pasan.

Video Rivaldi menirukan Harris diunggah oleh @toiletkost dan kemudian menjadi viral. MotoGP pun sampai menanggapi aksi Rivaldi ini.

Lewat akun Twitter resminya, MotoGP memuji aksi Rivaldi. "Kenalkan, Valdi dari Timor Barat, indonesia... Kami tahu apa yang dia inginkan saat dia dewasa! 😂 Apa tanggapanmu @NickHarrisMedia?"


Jumat, 29 Juni 2018

Bukan Buatan Jepang, Deretan MPV Ini Kurang Laris di Tanah Air









Jakarta - Mobil keluarga atau berjenis MPV (Multiple Purpose Vehicle) dengan muatan 7-penumpang kian diburu di Indonesia. Bahkan, faktor tersebut dijadikan sebagai salah satu pertimbangan sebelum membeli mobil. Namun itu tidak berlaku untuk jajaran mobil Eropa yang dikenalkan di Tanah Air.

Meskipun beberapa waktu lalu BMW, Mercedes-Benz, Chevrolet, sampai Renault sempat memperkenalkan mobil berjenis MPV 7-seater, prestasinya tidak secemerlang mobil-mobil Jepang. Bahkan, Chevrolet Orlando yang sudah diperkenalkan sejak Maret 2012 mungkin sudah terlupakan padahal mobil itu disebut penantang paling pas untuk Kijang Innova atau Wuling Cortez (untuk saat ini).


Masih tentang mobil keluarga berjenis MPV dari Chevrolet, Orlando sepanjang tahun 2017 hanya tercatat (berdasarkan data wholesales Gaikindo) terjual sebanyak 179 unit saja. Sangat jauh bila dibandingkan dengan Captiva, mobil Chevrolet terlaris di Indonesia (berjenis SUV).

Bergeser ke mobil-mobil Jerman yang terkenal akan kemewahan, BMW Group Indonesia juga rupanya pernah mencoba menjual model MPV versi 5-penumpang dan 7-penumpang pada 2015 lalu yaitu Active Tourer (Rp 619 juta) dan Gran Tourer (Rp 769 juta). 


Tapi, model yang berbentuk rada kotak itu hanya laku dua unit saja sepanjang 2017 kemarin. Sangat jauh dibanding mobil-mobil keluarga premium lainnya apalagi pasar MPV sangat besar di Tanah Air.

Tonton Video Highlights dan Dapatkan Info Jadwal Pertandingan serta Berita Seputar Piala Dunia 2018 Terlengkap di www.detik.com/pialadunia.
Kini, kedua mobil tersebut tidak masuk di daftar harga resmi BMW Indonesia. Namun bukan berarti penjualannya dihentikan, bagi Otolovers yang berminat bisa memesan langsung ke diler untuk diimpor secara utuh dari Jerman.

Mercy lewat PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) pada beberapa tahun belakangan meluncurkan dua mobil MPVpremium yaitu Sprinter dan V-Class. Dibanderol sebesar Rp 771 jutaan, mobil tidak terlalu gemilang di pasar Indonesia. Dibandingkan dengan jajaran SUV-nya seperti varian GL 400 dan ML 400, penjualan mobil MPV Mercy sangat tertinggal jauh. Entah apa alasannya, mungkin saja karena banderol harga yang cukup tinggi. (ruk/dry)



Neymar Kerap Jatuh, Meksiko: Tolong Dong, Wasit






Jakarta - Sepanjang Piala Dunia 2018 ini ada satu hal yang membuat Neymar disorot dan itu bukan performa apiknya, tapi karena seringnya dia jatuh di lapangan. Meksiko berharap wasit dan ofisial lebih memerhatikan sang pemain.

Meksiko akan menghadapi Brasil di Samara Arena, Senin (2/7/2018) pukul 21.00 WIB. Pada laga itu Neymar akan kembali disorot. Tak hanya menanti pembuktian kualitasnya, tapi orang-orang tentu akan melihat apakah pemain Paris Saint Germain itu akan kembali jatuh-jatuhan.

Neymar sudah 17 kali dilanggar sepanjang fase grup. Beberapa pihak menganggap pemain lawan dengan sengaja mengincarnya agar tidak bisa tampil optimal. Tapi, kapten Meksiko, Andres Guardado, punya pendapat sendiri.


Bagi dia, Neymar adalah pemain yang memang suka berlebihan ketika jatuh. Guardado meminta wasit untuk memperhatikan aksi pemain termahal dunia itu saat menghadapi Meksiko di 16 besar.

"Kita semua tahu Neymar. Ini bukan terserah kami untuk menilai, tapi wasit dan FIFA. Sekarang mereka memiliki VAR. Mereka harus menonton gaya bermain Neymar dan wasit-wasit harus benar-benar memprioritaskannya. Karena kita tahu dia suka melebih-lebihkan pelanggaran. Neymar sangat senang terjatuh di lapangan," ujarnya dilansir ESPN.


"Tapi saya ulangi lagi, itu adalah gaya dia bermain dan yang harus menilai dan menghentikan itu adalah ofisial, bukan kami," tambah dia.

Meksiko berhasil lolos sebagai runner up grup F. Mereka takluk 0-3 pada laga penutup grup dengan Swedia. Tapi, karena kekalahan Jerman atas Korea Selatan, mereka tetap lolos. Meksiko tentu punya motivasi besar mengalahkan Brasil, karena sempat membungkam Jerman di laga pembuka dengan skor 1-0.
(din/raw)

Kamis, 28 Juni 2018

JK Santai Tak Bisa Jadi Cawapres Lagi




Jakarta - Dorongan agar Jusuf Kalla bisa maju lagi menjadi cawapres kandas di Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan yang diajukan warga ditolak diadili karena pemohon dinilai tak punya kedudukan hukum (legal standing) mengajukan gugatan.

Mereka yang ingin masa jabatan wapres tidak dibatasi dua kali mengajukan permohonan uji materi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Gugatan ini diajukan Muhammad Hafiz, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa, Perkumpulan Rakyat Proletar untuk Konstitusi.

Pemohon meminta MK menguji Pasal 169 huruf n UU Pemilu soal syarat menjadi capres/cawapres yakni belum pernah menjabat sebagai presiden/wapres selama 2 kali masa jabatan dalam jabatan yang sama.


Ini dia 'Alasan MK Tidak Terima Permohonan Gugatan JK Jadi Cawapres Lagi', simak selengkapnya di 20Detik:


Pemohon juga meminta MK menguji Pasal 227 huruf i UU Pemilu soal pendaftaran bakal pasangan calon yang dilengkapi syarat surat pernyataan belum pernah menjabat sebagai presiden/wapres selama 2 kali masa jabatan yang sama.

Karena ketentuan ini, para pemohon mengaku mengalami kerugian konstitusional dengan tidak dapat dicalonkannya Wapres JK untuk mendampingi Presiden Jokowi pada Pemilu 2019 karena dianggap sudah dua kali menjabat wapres meskipun tidak dalam satu pasangan presiden/wapres.

Sedangkan MK dalam pertimbangannya menyatakan norma dalam Pasal 169 huruf n dan Pasal 227 huruf i UU Pemilu sama sekali tidak menghilangkan hak para pemohon untuk menggunakan hak 
pilih. 



"Menyatakan permohonan para pemohon tidak dapat diterima," ujar Hakim Konstitusi Anwar Usman membacakan putusan di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2018).


JK menanggapi wajar putusan tersebut. Menurutnya MK belum mengadili pokok substansi gugatan karena permohonan lebih dulu ditolak karena legal standing pemohon.

"Yang ditolak bukan posisi wakil presiden, prosesnya. Legal standingnya yang diputuskan. Tidak dibicarakan substansinya," kata JK kepada wartawan.

Menurut JK tak ada soal dengan gugatan tersebut. JK menegaskan memilih beristirahat setelah masa jabatannya sebagai wapres berakhir.

"Tidak ada soal, karena tiap kali Anda tanya sama saya, saya bilang mau istirahat. Bukan saya yang menggugat," tutur JK.

Soal dorongan agar berani maju jadi capres, JK menegaskan dirinya ingin beristirahat. "Saya ingin istirahat," ujar dia.


Mudik Cepat Pakai Helikopter



iang itu, helikopter Bell 505 Jet Ranger X mengudara dengan sempurna dari helipad Wisma Aldiron, Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018. Langit Kota Jakarta terlihat berkabut. Bukan lantaran akan turun hujan. Kata Kapten Miko, pilot yang membawa helikopter itu, kabut tersebut merupakan polusi yang saban hari menyelimuti Jakarta. Setelah berada di ketinggian 1.000 kaki, langit sangat cerah.
Reporter , Syailendra Hafiz, yang ikut dalam penerbangan itu, agak sedikit lega. Sebab, menurut sang pilot, kendala utama dalam penerbangan menggunakan helikopter adalah cuaca, terutama hujan lebat.
Ternyata hanya butuh 15 menit berkeliling Jakarta dengan helikopter. “Kalau keliling kota satelit, seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, memakan waktu 30-an menit,” kata Kapten Miko.
Dari pengalaman , terbang dengan helikopter tersebut cukup nyaman. Joknya dilapisi kulit dan cukup empuk. Kabin juga dilengkapi dengan air conditioner (AC) sehingga lebih dingin dan nyaman.
Suara bising di dalam kabin memang sedikit mengganggu, tapi helikopter ini dilengkapi dengan headset BOSE A20 untuk berkomunikasi dengan penumpang lain, bahkan dengan pilot, dan dapat disambungkan ke gadget melalui sambungan Bluetooth untuk mendengarkan musik. Kualitas suaranya tidak perlu diragukan lagi.
Adapun kapasitas bagasi hampir mirip dengan pesawat (fix wing), dengan jatah 5-10 kg per orang, tapi harus yang softcase, seperti tas atau travel bag. Koper dan sebagainya tidak boleh masuk kabin.

Helikopter tersebut merupakan armada mudik yang akan dikerahkan PT Whitesky Aviation. Soal tujuan, terserah pada penumpang mau diantar ke mana. Namun tentu dengan harga yang berbeda, tergantung jarak.
“Ke Bandung kita terapkan harga flat. Dan pada liburan Lebaran, kami beri tarif promo Rp 12 juta di luar sewa helipad, yang harganya bervariasi. Tarif normalnya Rp 16.450.000,” tutur Denon Prawira Atmaja, CEO PT Whitesky Aviation.
Dijelaskan Denon, di Bandung ada 53 titik pendaratan. Jadi pemudik punya banyak pilihan lokasi mendarat yang dekat dengan tujuan mereka.
Menyambut mudik Lebaran kali ini, Whitesky menyiapkan dua unit helikopter jenis Bell tersebut, tapi dengan kapasitas penumpang yang berbeda.
Untuk Bell 505 Jet Ranger X, kapasitasnya empat penumpang. Sedangkan Bell 429 berkapasitas 6 penumpang dan lebih nyaman. Harga mudik dengan Bell 429 tentu berbeda, yakni Rp 24 juta untuk tujuan Bandung.
Bagi pemudik yang ingin pulang kampung ke Surabaya, Semarang, atau kota-kota lain di Indonesia, helikopter ini pun siap mengantar. Tapi dengan tarif carter, yang biaya per jamnya Rp 30 juta. Harga-harga tersebut sudah termasuk asuransi


Menurut Denon, mudik dengan helikopter sebenarnya lebih fleksibel dibanding dengan pesawat (fix wing), karena tidak perlu repot ke bandara. Selain itu, kesan mewah dan privat akan didapatkan dengan mudik naik helikopter. Yang paling utama, mudik pakai helikopter bisa cepat sampai karena hanya dibutuhkan 40-45 menit sejak take off dari Jakarta menuju Bandung.
Whitesky melayani mudik dengan helikopter sejak dua tahun lalu. Animo masyarakat yang ingin mudik dengan helikopter pun cukup tinggi.
“Setiap tahun ada peningkatan pemudik yang ingin naik helikopter. Terutama dari kalangan atas dan selebriti. Syahrini mudik tahun lalu (2017) pakai helikopter kami,” katanya.
Meski relatif mahal, kata Denon, harga itu termasuk terjangkau jika bayarnya patungan. Misalnya berangkat dengan teman-teman sekampung, sehingga biaya bisa ditanggung bersama. Misalnya ke Bandung dengan tarif Rp 12 juta, jika berangkat berempat, masing-masing hanya membayar Rp 3 juta.
Namun pemudik tetap harus menyiapkan biaya tambahan untuk helipad pendaratan. Untuk wilayah Bandung, biaya sewa helipad untuk mendarat bervariasi. Misalnya di Bandara Husein Sastranegara kena landing fee Rp 3.575.000, Bandung Indah Plaza Rp 4,4 juta, dan yang paling murah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dokter Setiabudi, Bandung, dengan landing fee Rp 1,1 juta.


Rabu, 27 Juni 2018

Memancing Buaya di Tengah Kota Jakarta

















Jakarta - Buaya yang muncul di Kali Grogol, Jakarta Barat, bikin heboh warga. Petugas gabungan sudah berusaha menangkapnya bahkan dengan memancingnya pakai ayam, tapi belum berhasil.

Buaya itu awalnya dilihat warga muncul di Kali Grogol, Jalan Prof Latumenten, Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (27/6/2018) pukul 10.00 WIB. Petugas gabungan dari Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terjun untuk menangkapnya.

Area pencarian pun dilokalisir. Seekor buaya ukuran 120 cm lalu terlihat ngumpet di bawah jembatan.


Menjelang sore, seekor buaya diduga masuk ke gorong-gorong. Buaya itu sudah dicoba dipancing dengan ayam agar keluar. Ayam itu diletakkan di mulut gorong-gorong tapi buaya tak juga terpancing keluar.

"Ini kan ada tiga buaya dengan posisi yang berada di tiga titik kemungkinan. Yang terakhir kan kita giring di posisi yang ketiga ini (gorong-gorong). Yang dua buaya lagi tidak bisa kita jangkau. Bantuan perahu karet kita tidak bisa mencapai ke dalam jembatan," kata Subdit Sumber Daya Genetik KLHK Wiwid Widodo di lokasi.

Buaya dipancing keluar dengan menggunakan seekor ayam (Foto: Peti-detikcom)


Tonton juga 'Geger! Buaya Muncul di Kali Grogol':


KLHK belum dapat memastikan asal buaya yang muncul di Kali Grogol itu. Saat ini, buaya itu harus bisa dievakuasi dulu.

"Kami harus evakuasi dulu untuk kemudian menetapkan atau memastikan asal buaya ini. Apa benar dari habitat alam atau ada orang yang memelihara kemudian melepasnya atau kemudian dia dari penangkaran yang pada saat banjir besar 2006 itu memang banyak yang lepas?" kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK Indra Eksplotasia.


Jika sudah bisa ditangkap, akan terlihat buaya itu peliharaan atau memang dari alam. Berdasarkan pengamatan hari ini, lanjutnya, buaya itu berukuran kecil.

Dia mengatakan evakuasi ini juga terkendala banyaknya warga yang menonton di lokasi. Dia pun mengimbau warga agar tidak berkumpul di area lokasi.

"Mau 24 jam juga harus kita lakukan evakuasi, tapi jangan kayak begini, nggak akan dapet. Buaya juga takut lihat manusia," ujarnya.

Pencarian malam ini dihentikan sementara pada pukul 19.48 WIB. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi.

Berenang Bareng Buaya, Alat Vital Pria Ini Tidak Sengaja Tampak





Darwin - Traveler yang liburan ke Crocosaurus Cove di Australia memang bisa coba berenang bareng buaya. Namun, hal tak terduga malah dialami oleh traveler ini.

Diketahui, Crocosaurus Cove di Darwin, Australia, merupakan taman rekreasi ekstrim dengan wahana serba buaya. Salah satu yang paling ekstrim adalah wahana Cage of Death, di mana traveler bisa berenang bareng hiu lewat sebuah kerangkeng kaca.

Namun bukan tanpa resiko, kejadian yang bikin malu juga dialami oleh seorang traveler bernama John Rutherford. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (23/1/2018) ceritanya pun diberitakan oleh media asing seperti News Australia.

Alkisah, John Rutherford diajak berwisata ke Crocosaurus Cove oleh keponakannya yang bernama Cameron De Jong. Tidak tanggung-tanggung, John pun mencoba berenang bareng buaya di wahana Cage of Death!


Sebagai keponakan yang baik, John pun mendoakumentasikan segala keseruan pamannya yang asyik berenang dengan dikelilingi buaya. Hanya satu yang tidak disangka, alat vital sang paman tidak sengaja tampak dari celananya.

"Saya mengeluarkan kamera untuk mengambil beberapa foto dan paman mulai menggoyangkan kakinya. Saya pun dapat melihat alat vitalnya," ujar De Jong.





Foto: (Cameron De Jong


Melihat hal itu, De Jong pun berusaha untuk memberitahu sang paman yang berada di dalam kerangkeng. Hanya saja sang paman tetap tidak sadar, dan akhirnya De Jong tetap asyik mengambil foto pamannya.

"Saya menunjuk padanya untuk memberi tahu, tapi ia tetap tidak tahu apa yang saya maksud. Akhirnya saya pun mengambil fotonya untuk memberi tahu, paman juga suka bercanda," tambah De Jong.


Namun selain De Jong, ketidaksengajaan itu juga sempat dilihat oleh seorang wanita tua di luar area wahana. Untung saja, suasana taman rekreasi saat itu sedang sepi.

Pada akhirnya, sang paman pun mengetahui ketidaksengajaan yang ia lakukan. Akhirnya ia bersama keluarganya malah menertawakan kejadian itu.

"Saya kira saya harus menunjukkan foto itu, dan kami tidak bisa berhenti tertawa," ujar De Jong. (bnl/bnl)