Selasa, 01 Mei 2018

Misi Dagang ke Bangladesh, RI Raup Rp 3,76 T

Jakarta - Pemerintah berupaya meningkatkan nilai ekspor, salah satu caranya dengan melakukan misi dagang ke Bangladesh. Indonesia pun memperoleh Rp 3,76 triliun dari misi dagang tersebut.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda menjelaskan misi dagang tersebut berlangsung selama tiga hari pada 26-28 April 2018 dengan mengajak beberapa perusahaan mulai dari PT Pertamina hingga PT INKA.

"Misi dagang Kemendag ke Bangladesh yang berlangsung selama tiga hari sukses membukukan total transaksi dan transaksi potensial sebesar US$ 279,19 juta atau lebih dari Rp 3,76 triliun. Nilai ini disumbang dari kontrak lanjutan kereta api, sektor otomotif, rempah-rempah, makanan dan minuman, serta penjualan ritel pada kegiatan Indonesia Fair," katanya dalam keterangan tertulis seperti yang diterima detikFinance, Selasa (1/5/2018).



Lebih lanjut, Arlinda pun berharap kerjasama antara Indonesia dan Bangladesh terus berjalan dengan baik sehingga menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak.

"Sebagai negara emerging market, Bangladesh memberikan peluang kerja sama perdagangan dan investasi yang sangat baik," imbuhnya.

Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-Bangladesh pada tahun 2017 tercatat senilai US$ 1,67 miliar. Angka tersebut terdiri dari ekspor senilai US$ 1,60 miliar dan impor senilai US$ 73,19 juta.

Sedangkan, pada tahun 2018 (Januari-Februari) total perdagangan kedua negara tercatat naik 48,69% dibanding tahun lalu pada periode yang sama atau sebesar US$ 0,37 miliar. Hal itu terdiri dari Indonesia senilai US$ 0,35 miliar dan impor dari Bangladesh senilai US$ 16,61 juta. Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus sebesar US$ 0,34 miliar.

0 komentar:

Posting Komentar